Catatan
:
Tiap
Unit Menjawab 3 soal saja (sesuai pilihan)
UNIT 1
HAKIKAT ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
1.
Coba anda buat rumusan
pengertian anak berkebutuhan khusus.
2.
Buatlah perbandingan antara
anak cacat dengan anak berkebutuhan khusus.
3.
Bandingkan anatara perbedaan
inter-individual dengan perbedaan intra-individual.
Jawaban :
1.
Anak-anak
berkebutuhan khusus, adalah anak-anak yang memiliki keunikan tersendiri dalam
jenis dan karakteristiknya, yang membedakan mereka dari anak-anak normal pada
umumnya. Keadaan inilah yang menuntut pemahaman terhadap hakikat anak
berkebutuhan khusus. Keragaman anak berkebutuhan khusus terkadang menyulitkan
guru dalam upaya menemu kenali jenis dan pemberian layanan pendidikan yang
sesuai. Namun apabila guru telah memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai
hakikat anak berkebutuhan khusus, maka mereka akan dapat memenuhi kebutuhan
anak yang sesuai.
2.
Contoh
Perbandingan :
Boby adalah seorang anak yang
berusia 7 tahun dan duduk di kelas 1 sekolah dasar, Boby memiliki kelainan
fisik yaitu jari-jari tangan kirinya hanya 4 buah. Suatu kecelakaan menyebabkan
ibu jarinya harus dipotong (amputasi), sehingga Boby termasuk anak yang
memiliki kecacatan yaitu jari. Boby tidak memerlukan bantuan khusus dalam
proses pembelajaran di, tetapi setelah masuk kelas mengikuti proses
pembelajaran Dewi terlihat bingung dan selalu ketinggalan dalam prestasi
belajar dengan teman-temanya bahkan tidak mampu mengikuti proses pembelajaran
di kelas. Ternyata Dewi memang tidak mampu mengikuti proses sekolah dan
sosialisasi di lingkungannya. Di lain pihak ada seorang anak bernama Dewi usia
7 tahun dia secara fisik (kesan lahiriah) terlihat tidak berbeda dengan
anak-anak lain sebayanya pembelajaran seperti teman-temannya, Dewi memerlukan
cara atau metode tersendiri (khusus) dalam mengikuti proses pembelajaranya.
Setelah mendapatkan layanan pembelajaran tersendiri sesuai dengan keadaanya,
Dewi dapat mencapai prestasi belajar rata-rata kelas.
Dari dua ilustrasi tersebut yaitu
Boby dan Dewi maka untuk memahami anak berkebutuhan khusus berarti kita mesti
melihat adanya berbagai perbedaan bila dibandingkan dengan keadaan normal,
mulai dari keadaan fisik sampai mental, dari anak cacat sampai anak berbakat
intelektual. Anak yang cacat secara fisik memiliki kelaianan dengan anak normal
yang lainnya, tetapi anak berebutahan khusus secara fisik tidak mengalami
kelainan akantetapi tingkat pemahamannya yang berbeda.
3.
Perbedaan
interindividual, berarti
membandingkan keadaan individu dengan orang lain dalam berbagai hal diantaranya
perbedaan keadaan mental (kapasitas kemampuan intelektual), kemampuan panca
indera (sensory), kemampuan gerak motorik, kemampuan komunikasi, perilaku
sosial, dan keadaan fisik. Perkembangan akhir-akhir ini adanya perbedaan dalam
pencapaian prestasi belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran. Hal ini
dimungkinkan dengan adanya standar kompetensi yang harus dimiliki siswa untuk
setiap tingkat atau level kelas yang telah dirumuskan secara nasional.
Standardisasi alat ukur untuk setiap mata pelajaran pada setiap tingkat kelas
memang harus segera diadakan sesuai dengan kurikulum yang telah disusun
(curiculum-based assesment). Jika memang prestasi anak berada jauh di bawah
standar kelulusan, maka dimungkinkan anak ini masuk kelompok anak berkebutuhan
khusus. Selain perbedaan dalam prestasi akademik juga perbedaan kemampuan
akademik. Untuk mengetahui kemampuan akademik ini biasanya digunakan tes
kecerdasan yang dapat mengukur potensi kemampuan intelektual yang dinyatakan
dengan satuan IQ. Secara teoretis keadaan populasi IQ anak akan mengikuti kurve
normal, dimana anak yang memiliki IQ pada posisi ekstrim -2 dan +2 standar
deviasi kurve normal, maka perlu diperhatikan sebagai anak berkebutuhan khusus.
Perbedaan ini tidak sekedar berbeda dengan rerata normal, tetapi perbedaan yang
signifikan, sehingga anak tersebut memang memerlukan praktek pendidikan dan
pengajaran khusus untuk mengembangkan potensinya secara optimal. Sedangkan Perbedaan
intraindividual Adalah suatu perbandingan antar potensi yang ada dalam diri
individu itu sendiri, perbedaan ini dapat muncul dari berbagai aspek meliputi
intelektual, fisik, psikologis, dan sosial. Sebagai ilustrasi ada seorang siswa
yang memiliki prestasi belajar sangat cemerlang tetapi dia sangat tidak
disenangi oleh teman-temanya karena dia besifat tertutup dan individualis, dan
sulit diajak kerja sama. Dari gambaran tersebut maka dapat dibandingkan antara
kemampuan intelektual dan kemampuan sosial siswa tersebut cukup signifikan,
sehingga siswa tersebut memerlukan treatmen atau perlakuan khusus agar
potensinya dapat berkembang optimal.
Catatan
:
Tiap
Unit Menjawab 3 soal saja (sesuai pilihan)
UNIT 2
HAKIKAT
LAYANAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
1.
Buatlah sebuah ilustrasi
yang menggambarkan adanya aktivitas layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus
yang ada di lingkungan sekitar saudara tinggal.
2.
Jelaskan pengalaman saudara,
apakah selama ini pernah menemui anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah? Dan
pelayanan apa yang telah diberikan kepada mereka?
3.
Sudah sesuaikah layanan
pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus yang ada selama ini? Jelaskan
pendapat saudara, disertai landasan pemikirannya secara obyektif.
JAWABAN :
1.
Kenyataannya di lingkungan
kami tidak ada aktivitas layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus. Akan
tetapi berdasarkan dari beberapa sumber yang kami peroleh baik secara lisan
maupun secara tulisan, kami secara sederhana dapat mengilustrasikan aktivitas
layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus. Berikut ilustrasinya :
“ Anak berkebutuhan khusus adalah
anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum atau anak – anak
seusianya. Anak berkebutuhan khusus
menurut Heward adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak
pada umunya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau
fisik. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk
pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan
dengan kemampuan dan potensi mereka. Contoh :
Dini seorang anak cerebral
palsy, sejak kecil dia mengalami kelumpuhan atau kelayuhan pada anggota gerak
sebelah kanan yaitu tangan dan kaki kanannya yang disertai gangguan pada otot
motorik wicara. Dini jika berjalan terlihat sempoyongan, dan bila bicara sulit
untuk dimengerti orang lain. Pada awalnya oleh lingkungan dia dianggap sebagai
anak yang tidak normal mentalnya. Tetapi lama-kelamaan lingkungan menyadari
bahwa dia memahami dan mengerti apa yang di bicarakan orang lain, tetapi sangat
sulit untuk ekspresi responnya secara verbal maupun motorik lainnya. Setelah
dia bersekolah di sekolah khusus atau SLB untuk anak-anak tunadaksa, dia dapat
mengekspresikan maksudnya dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan dan
sedikit dapat dimengerti orang lain “
2.
Pernah. Ada seorang anak,
sebut saja Rahman. Dia memiliki kekurangan dalam hal pendengaran. Rahman bukan
tidak mampu mendengar, hanya saja dalam jarak yang agak jauh atau karena volume
suara terlalu kecil maka rahman tidak mampu mendengarnya. Hal ini dikarenakan
ketika masih balita, rahman menderita penyakit yang menganggu pendengarannya.
Pertama – tama layanan yang kami berikan adalah menyediakan bangku yang paling
depan padanya sehingga Rahman lebih mudah mendengarkan. Kedua, lebih
mendekatkan diri pada sang anak agar lebih bisa percaya diri dengan keadaannya.
3.
Saat ini belum. Karena masih
banyak anak – anak berkebutuhan khusus masih bersekolah di sekolah umum. Ini
disebabkan karena sekolah luar biasa belum banyak terbuka. Disini seharusnya
peran pemerintah untuk lebih memperhatikan anak – anak berkebutuhan khusus.
Kalaupun sekolah luar biasa telah ada, sosialisasinya pada masyarakat masih
sangat buruk. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya orangtua anak berkebutuhan
khusus yang menyekolahkan anaknya di sekolah umum.
Catatan :
Tiap Unit Menjawab 3
soal saja (sesuai pilihan)
UNIT 3
KLASIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
1.
Buatlah sebuah rangkuman
singkat mengenai klasifikasi anak-anak tunanetra, tunarungu dan tunadaksa.
Jelaskan pula hal-hal khusus yang saudara ketahui mengenai klasifikasi ketiga
jenis anak berkebutuhan khusus tersebut.
2.
Jelaskan pengalaman saudara,
apakah selama ini pernah menemui anak-anak berkebutuhan khusus yang termasuk
tunanetra, tunarungu, atau tunadaksa di sekolah atau di lingkungan sekitar
saudara tinggal? Bagaimanakah dengan taraf kelainan yang disandangnya, termasuk
ringan, sedang, ataukah berat?
3.
Sudah sesuaikah layanan
pendidikan yang diberikan untuk anak-anak penyandang tunanetra, tunarungu, dan
tunadaksa, jika dilihat dari tingkat ketunaannya selama ini? Jelaskan pendapat
saudara, disertai landasan pemikirannya secara obyektif.
JAWABAN :
1.
JENIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Tunarungu
Tunarungu adalah individu yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran. Karena memiliki gangguan dalam pendengaran, individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara. Cara berkomunikasi dengan individu menggunakan bahasa isyarat.
Ciri-ciri tunarungu :
- kemampuan bahasanya terlambat
- tidak bisa mendengar
- lebih sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
- perkataan yang diucapkan tidak begitu jelas
Tunanetra
Tunanetra adalah individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan. Karena tunanetra memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan, maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran.
Tunanetra dibagi 2 kelompok :
Tunarungu
Tunarungu adalah individu yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran. Karena memiliki gangguan dalam pendengaran, individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara. Cara berkomunikasi dengan individu menggunakan bahasa isyarat.
Ciri-ciri tunarungu :
- kemampuan bahasanya terlambat
- tidak bisa mendengar
- lebih sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
- perkataan yang diucapkan tidak begitu jelas
Tunanetra
Tunanetra adalah individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan. Karena tunanetra memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan, maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran.
Tunanetra dibagi 2 kelompok :
- Buta total : tidak dapat melihat dua jari di mukanya atau hanya melihat sinar atau cahaya yang lumayan dapat digunakan untuk orientasi mobilitas.
- Low vision (kurang penglihatan) : mereka yang bila melihat sesuatu harus didekatkan atau dijauhkan dari objek yang dilihatnya, atau mereka yang mimiliki pemandangan kabur ketika melihat objek.
Klasifikasi anak tunanetra :
- Myopia : penglihatan jarak dekat, bayangan tidak terfokus dan jatuh di belakang retina.
- Hyperopia : penglihatan jarak jauh, bayangan tidak terfokus dan jatuh di depan retina.
- Astigmatisme : penyimpanan atau penglihatan kabur yang disebabkan ketidakberesan pada kornea mata atau pada permukaan lain pada bola mata, sehingga bayangan benda, baik pada jarak dekat maupun jauh, tidak terfokus jatuh pada retina atau menggunakan kacamata koreksi dengan lensa silinder.
Tunadaksa
Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh.
Ciri-ciri tunadaksa :
- anggota gerak tubuh tidak bisa digerakkan/lemah/kaku/lumpuh
- setiap bergerak mengalami kesulitan
- tidak meiliki anggota gerak lengkap
- tidak dapat tenang
- terdapat anggota gerak yang tidak sama dengan keadaan normal pada umumnya.
Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh.
Ciri-ciri tunadaksa :
- anggota gerak tubuh tidak bisa digerakkan/lemah/kaku/lumpuh
- setiap bergerak mengalami kesulitan
- tidak meiliki anggota gerak lengkap
- tidak dapat tenang
- terdapat anggota gerak yang tidak sama dengan keadaan normal pada umumnya.
2.
Ada .
Nina
adalah seorang anak yang menderita gangguan pendengaran sejak lahir, awalnya
orangtuanya tidak menduga jika Nina tunarungu. Mula-mula Nina dianggapnya anak
yang baik jarang menangis dan pendiam, tetapi lama-kelamaan setelah usia Dadi
hampir 2 tahun belum dapat bicara seperti pada anak umumnya serta tidak pernah
merespon suara yang ada disekelilingnya, pada saat itulah orang tuanya curiga
terhadap perkembangan, dan kondisi Nina yang sering seperti orang terkejut jika
bertemu dengan orang lain yang datang dari belakang atau yang muncul tiba-tiba.
Maka Nani dibawa konsultasi ke dokter ahli THT dan setelah menjani pemeriksaan
pendengaran dinyatakan jika ia menderita disfungsi organ pendengaran.
3.
Belum. Karena saat ini kenyataannya anak
berkebutuhan khusus hanya ditempatkan pada SLB yang sama tanpa membedakan jenis
kebutuhannya. Seharusnya Anak berkebutuan khusus bersekolah di Sekolah Luar
Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing. SLB bagian A untuk
tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB
bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk
cacat ganda. Dilain pihak orang tua ABK juga memiliki pengetahuan yang kurang
dalam penanganannya. Kadang ada orang tua ABK yang malu untuk menampakkan ank
mereka kedepan public sehingga mereka tak memasukkannya ke SLB.
Catatan :
Tiap Unit Menjawab 3
soal saja (sesuai pilihan)
UNIT
4
KARAKTERISTIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
1.
Buatlah sebuah ilustrasi
yang menggambarkan keadaan anak gangguan penglihatan atau tunanetra.
2.
Buatlah sebuah ilustrasi
yang menggambarkan karakteristik anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran
atau tunarungu.
3.
Buatlah ilustrasi tentang
keadaan salah satu jenis kelainan fisik.
JAWABAN
:
1.
Sebuah
ilustrasi yang menggambarkan keadaan anak gangguan penglihatan atau
tunanetra yaitu sebagai berikut :
Yudi seorang anak usia 6 tahun, dia akan masuk sekolah
dasar. Kesan lahiriah tampak Yudi adalah anak yang ceria dan penuh
semangat,akan tetapi dalam aktivitas motorik sehari-hari tampak terkesan lamban
pada kegiatan yang bersifat visual seperti mewarnai, menggambar, dan
menyebutkan nama-nama dalam gambar.Yudi dibawa oleh orang tuanya ke dokter dan
dinyatakan memiliki tingkat ketajaman (visus sentralis) 20/200, maka dia
dinyatakan sebagai anak tunanetra dan harus masuk di sekolah khusus tunanetra seperti
SLB.
2.
Sebuah
ilustrasi yang menggambarkan karakteristik anak-anak yang mengalami gangguan
pendengaran atau tunarungu yaitu sebagai berikut :
Nina adalah seorang anak yang
menderita gangguan pendengaran sejak lahir, awalnya orangtuanya tidak menduga jika
Nina tunarungu. Mula-mula Nina dianggapnya anak yang baik jarang menangis dan
pendiam, tetapi lama-kelamaan setelah usia Dadi hampir 2 tahun belum dapat
bicara seperti pada anak umumnya serta tidak pernah merespon suara yang ada
disekelilingnya, pada saat itulah orang tuanya curiga terhadap perkembangan,
dan kondisi Nani yang sering seperti orang terkejut jika bertemu dengan orang
lain yang datang dari belakang atau yang muncul tiba-tiba. Maka Nani dibawa
konsultasi ke dokter ahli THT dan setelah menjani pemeriksaan pendengaran
dinyatakan jika ia menderita disfungsi organ pendengaran.
3.
Ilustrasi
tentang keadaan salah satu jenis kelainan fisik yaitu sebagai berikut :
Dini seorang
anak cerebral palsy, sejak kecil dia mengalami kelumpuhan atau kelayuhan pada
anggota gerak sebelah kanan yaitu tangan dan kaki kanannya yang disertai
gangguan pada otot motorik wicara. Dini jika berjalan terlihat sempoyongan, dan
bila bicara sulit untuk dimengerti orang lain. Pada awalnya oleh lingkungan dia
dianggap sebagai anak yang tidak normal mentalnya. Tetapi lama-kelamaan
lingkungan menyadari bahwa dia memahami dan mengerti apa yang di bicarakan
orang lain, tetapi sangat sulit untuk ekspresi responnya secara verbal maupun
motorik lainnya. Setelah dia bersekolah di sekolah khusus atau SLB untuk
anak-anak tunadaksa, dia dapat mengekspresikan maksudnya dengan berbagai cara
sesuai dengan kemampuan dan sedikit dapat dimengerti orang lain.
Catatan :
Tiap Unit Menjawab 3 soal saja (sesuai
pilihan)
UNIT 5
LAYANAN PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
1. Datanglah
ke suatu SLB, amati pelaksanaan pendidikan yang ada di sana, prinsip-prinsip
layanan apa yang ia terapkan dalam pelaksanaan pendidikan . Diskusikan dengan
teman-temanmu, prinsip mana yang lebih dominan dalam pelaksanaan pendidikan.
2. Diskusikan
dengan teman anda, apakah setiap anak berkebutuhan khusus memerlukan
prinsip-prinsip tertentu dalam layanan pendidikan. Identifikasikan mana yang cenderung
sama dan mana yang lebih bersifat spesifik sesuai dengan ketunaannya.
3. Cobalah
perhatikan penerapan prinsip individualisasi. Apakah prinsip tersebut
memerlukan cara khusus dalam penerapannya bagi anak berkebutuhan khusus.
JAWABAN :
1. Prinsip yang diterapkan dalah prinsip
persahabatn serta moralitas agama. Menurut kami ini adalah prinsip yang sangat
baik karena dapat member kenyamanan pada sang anak.
2. Iya, identifikasi yang cenderung sama
adalah bagaiman menempatkan anak tersebut pada kelas yag sama. Kami beranggapan
bahwa setiap anak memerlukan tempat yag sesuai dengan ketunaan mereka
3. Iya, tentu saja. Dimana pun prinsip
individualisasi sangat penting peran dari pendidik agar tidak terbawa dalam
sikap mereka yang menjunjung individualism.
Catatan :
Tiap Unit Menjawab 3 soal saja (sesuai
pilihan)
UNIT 6
LAYANAN PENDIDIKAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR
1. Coba
saudara rumuskan makna identifikasi, dalam rangka menentukan anak-anak
berkebutuhan khusus di sekolah saudara.
2. Buatlah
lembar observarsi, yang akan digunakan untuk mengidentifikasi anak-anak
berkebutuhan khusus.
3. Coba
saudara jelaskan kelebihan dan kekurangan suatu tes buatan sendiri dalam
mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus
Jawaban :
1. Makna
dari identifikasi adalah supaya dalam penanganannya lebih sesuai dengan
kebutuhan anak tersebut sehingga dapat ditangani secara maksimal
2.
LEMBAR OBSERVASI
NAMA ANAK :
TEMPAT,TGL LAHIR :
JENIS KETUNAAN :
JENIS PENANGANAN :
PENYEBAB KETUNAAN :
PENANGANAN KHUSUS :
1.
KEGIATAN
1 :
2.
KEGIATAN
2 :
3.
KEGIATAN
3 :
4.
DAN
SETERUSNYA
KETERANGAN PERKEMBANGAN :
3. Kekurangannya
: tidak mampu pengidentifikasi ABK secara luas
Kelebihan : prisip yang diterapkan
adalah persahaban jadi lebih mudah untuk memahami sanhg anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar