TUGAS INDIVIDU
Nama Dosen : Dr.H.Syarifuddin
Kune, M.Si
PEMBELAJARAN TERPADU
DI SUSUN OLEH :
NAMA : YUSRIKA BAHARA
NIM : K 10540 7877 12
KELAS : E
JURUSAN : PGSD S.1 PPKHB
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2013/2014
Pembelajaran terpadu
Dosen : Dr.H.Syarifuddin Kune, M.Si
1. Jelaskan
secara singkat latar belakang pentingnya pembelajaran terpadu
Jawab : untuk melakukan perencanaan dan
pembelajaran terpadu dengan pendekatan tematik, guru SD perlu memahami tentang
konsep pembelajaran terpadu, jenis-jenis model pembelajaran terpadu dan tahapan
proses perancangan pembelajaran terpadu dalam modul pembelajaran terpadu hanya
dibatasi perancangan pembelajaran terpadu dengan model jaring laba-laba (webbed)
yang dikenal dengan pendekatan tematik. Keterampilan yang perlu dikuasai untuk
merancang dan melaksanakan pembelajaran tematik meliputi kemampuan menganalisis
hubungan SK, KD, indicator, dan tema. Menentukan alur pembelajaran berdasarkan
indicator dari setiap mata pelajaran yang akan dipadukan menyusun
indicatortema, menyusun satuan kegiatan
mingguan (SKM) atau jadwal pembelajaran tematik berdasarkan alur
indicator, menyusun silabus tematik berdasarkan jaringan tema, dan menyusun RPP
Tematik.
2. Kemukakan
konsep-konsep pembelajaran terpadu termasuk kelebihan dan kekurangannya
Jawab :Pembelajaran Terpadu merupakan
model pembelajaran yang mencoba untuk memadukan beberapa pokok bahasan.(Beane, 1995:615)
a. Kelebihan
1.
Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik
akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak.
2.
Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan
minat dan kebutuhan peserta didik.
3.
Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi
peserta didik sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.
4.
Pembelajaran terpadu menumbuh kembangkan
keterampilan berfikir dan social peserta didik.
5.
Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang
bersifat pragmatis dengan permasalahan yang sering ditemui dalam
kehidupan/lingkungan rill peserta didik.
b. Kekurangan
Yaitu pada perancangan dan
pelaksanaan evaluasi yang lebih banyak menuntut guru untuk melakukan evaluasi
proses, dan tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja.
3. Jelaskan
3 model pembelajaran terpadu dan ciri-cirinya yang banyak digunakan
Jawab :
1. Model Fragmented
Pembelajaran
konvensional yang memisahkan disiplin ilmu atas beberapa materi pelajaran,
tanpa adanya usaha untuk mengintegrasikan materi pelajaran.
2. Model Connected
Materi
pelajaran tertentu dapat disatukan pada
induk materi pelajatran tertentu
sehingga menjadi keutuhan dalam membentuk kemampuan dan menata
butir-butir pembelajaran dan proses pembelajaran secara terpadu
3. Model Nested
Pemaduan
berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan dengan
mengembangkan daya imajinasi dan berfikir logis untuk menunjukan bentuk
kemampuan keterampilan tertentu.
4. Bagaimana
cara memadukan konsep dalam pembelajaran terpadu
Jawab : yaitu dengan cara penentuan
tema dengan kondisi dan potensi peserta didik (minat, bakat , kebutuhan, dan
kemampuan ).
a. Tema tidak terlalu luas, namun dengan mudah
dapat digunakan memadukan banyak indikator.
b. Tema
dan kosep harus bermakna artinya tema yang dipilih untuk di kaji harus
sesuai dengan konsep dan memberikan
bekal bagi siswa untuk belajar
selanjutnya.
c. Tema
dan konsep disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak.
d. Tema
dan konsep dipertimbangkan sesuai dengan peristiwa-peristiwa otentik yang
teradi dalam rentang waktu belajar.
5.
Bagaimana cara mengevaluasi/menilai pelajaran
terpadu
Jawab : Dalam pembelajaran terpadu,
guru harus melakukan penilaian baik dalam proses pembelajaran maupun sebagai
hasil proses pembelajaran dapat dilakukan guru secara langsung dengan
menggunakan teknik observasi baik ketika peserta didik bekerja kelompok,
misalnya menyampaikan gagasan. Penilaian proses juga dapat dilakukan terhadap
kinerja, baik berupa produk fisik yang dihasilkan anak dalam proses/setelah
proses pembelajaran maupun kinerja dinilai pada waktu proses atau setelah
pembelajaran. Penilaian sikap terhadap apa yang telah dipelajari, sikap
terhadap guru dan sikap terhadap sikap proses pembelajaran. Pengukuran sikap
dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan cara mengajukan
pertanyaan, laporan pribadi, dan penggunaan skala sikap differensiasi semantik.